Thursday, August 9, 2018

# Adult # Fiksi

Mata Ketiga by Muhajjah Saratini

 Mata Ketiga by Muhajjah Saratini


📓 Judul Buku     : Mata Ketiga  
📓 Penulis            : Muhajjah Saratini
📓 Penerbit          : Penerbit Loka Media
📓 Tebal               : 82 Halaman
📓 Tahun Terbit  : Oktober 2017
📓 My Rating      : Click Here


Blurb :

Kurasa, mandi setelah melakukan percintaan bukan hanya untuk menghilangkan penat dan sisa keringat yang sudah melekat. Utamanya, justru untuk membasuh perasaan muak. Itu yang kupikir ketika lagi-lagi terbangun dan mendapati Gadis sesenggukan -- kadang hanya terisak -- sementara tubuhku terbuka lebar, menerima air yang terus-menerus mengucur dari atas sana.

Kalau memang yang dilakukan Gadis dan Ari berdasarkan cinta, lalu kenapa dia lebih sering kutemukan menangis seperti ini?

Memangnya ada berapa jenis cinta antara manusia?

Aku tidak mengerti.

Belum.


Review :

 Mata Ketiga by Muhajjah Saratini

📓 Isi Cerita dan Konflik :

 "Aku lahir sejak hampir dua tahun lalu. Sejak saat itu, aku selalu bersama Gadis, perempuan muda yang nyaris selalu tersenyum di hadapan kawan-kawannya. Hanya aku yang tahu, ketika kami berdua, dia sering sesenggukan tanpa alasan." (hal. 13)

Kisah Mata Ketiga dibuka dengan kisah tentang sosok bernama Gadis yang diceritakan dari sudut pandang si 'Aku'. Dan, sosok 'Aku' ini masih jadi misteri di awal aku baca novelet ini. Siapa atau apa sebenarnya 'Aku' ini? Karena di saat tertentu ia bisa tahu apa yang terjadi pada Gadis. Tapi dia juga terkadang tidak mengetahui apa yang terjadi pada Gadis. Padahal mereka selalu bersama sejak dua tahun lalu.

"Seandainya kamu tidak pernah ada."
Toh, nyatanya, Aku ada. Dan akan selalu menyertainya. (hal. 14)


Kisah berlanjut dengan menceritakan sosok Ari, yang diceritakan oleh si Aku sebagai kekasih Gadis. Sosok Aku ini menyimpulkan Ari sebagai kekasih Gadis karena ia melihat dan merasakan apa yang Ari lakukan pada Gadis di kosan perempuan itu. Namun, si Aku bingung karena jika memang mereka kekasih, kenapa Gadis selalu menangis atas sikap Ari?

Di sisi lain, Gadis memiliki Ayah yang selalu ingin menjaganya agar tidak berbuat macam-macam. Karena Ayah khawatir suatu hal bisa saja terjadi ketika Gadis tinggal jauh darinya di kosan. Lalu, apakah yang dikhawatirkan Ayah akan benar terjadi pada Gadis? Apa Gadis akan jujur pada Ayah mengenai Ari?

"Perempuan harus bisa menjaga diri, Dis. Menjaga kehormatan dirinya dan orang tuanya." (hal. 23)

"Saya tahu ini salah menurut orang-orang, tapi saya yakin ini panggilan jiwa saya." (hal. 61)



Komentar aku :

Sejak awal baca blurb-nya, aku langsung penasaran dengan kisah yang diangkat novelet ini. Bukunya memang tidak tebal, dan aku tidak menyangka di bab awal ini aku sudah dibuat penasaran dengan konfliknya. Jadi, apa maksud dari judul Mata Ketiga ini? Dan apa rasa penasaranku akan terjawab setelah selesai baca novelet berkategori dewasa ini?

Selain itu, aku  juga dibuat penasaran untuk tahu tentang sosok Gadis, terutama si 'Aku' ini. Karena keduanya seperti berkaitan dan selalu bersama. Tapi mengapa saat Gadis bersama Ari, Ari tidak bisa melihat sosok Aku ini?

Dan ketika akhirnya aku tahu tentang sosok 'Aku' ini. Aku tidak menyangka kalo Penulis bisa mendapatkan ide untuk menulis cerita dengan sudut pandang 'sesuatu' yang tidak pernah terpikirkan oleh aku sebelumnya. Dan sepertinya ide ini juga belum pernah diangkat di novel-novel lainnya yang pernah aku baca. Ini keren banget! 

Lalu, saat memasuki beberapa bab menjelang akhir cerita, aku dibuat tercengang dengan kelanjutan cerita yang dibuat oleh Penulis. Tentang kisah hubungan Gadis dan Ari. Lalu tentang kisah Gadis dan Ayah.

"... Ayah tak bisa membiarkan orang-orang di luar sana mengalami hal serupa dengan Ayah. Karena itulah Ayah melakukan hal ini. Kau mengerti, kan?" (hal. 76)

Intinya, sepanjang cerita, aku dibawa untuk terus menebak beberapa hal. Yang kemudian ketika kisah hampir berakhir, aku mendapatkan plot twist yang sempat membuat aku merinding. Awalnya, aku sempat mengira kalau Mata Ketiga ini novel romance dewasa biasa. Tapi ternyata lebih dari itu. Dan ini keren banget!

 

📓 Karakter :

Mata Ketiga by Muhajjah Saratini


Untuk karakternya sendiri, di buku ini ada karakter Aku, Gadis, Ari, dan Ayah Gadis. Dari semua karakter ini, aku paling penasaran dengan sosok Aku. Karena dia seperti tahu semua yang dialami Gadis. Tapi juga seperti kehadirannya tidak diketahui Ari dan Ayah ketika keduanya bertemu Gadis. 

Sepanjang cerita aku juga dibuat menebak siapa sosok Aku ini. Penulis begitu pintar menuliskannya hingga aku bisa menikmati cerita hanya dari sudut pandang si Aku yang misterius ini. Dan ketika cerita berakhir, aku tercengang ketika tahu bahwa Aku adalah sosok yang tidak biasa. Pantas saja ia bisa tahu segalanya tentang Gadis.

Untuk karakter Gadis, aku bisa merasakan dia adalah sosok yang rapuh ketika dihadapkan dengan Ari, sosok yang ia sayang. Ia selalu pasrah dan tetap menerima Ari kembali, walaupun Ari seringkali menyakitinya. Baginya, semua itu adalah bentuk pengertian yang harus diberikan atas nama cinta.


📓Kesimpulan :

Mata Ketiga by Muhajjah Saratini
 


"Kalau cinta adalah izin untuk membiarkan dirimu disakiti lagi, lagi, dan lagi, maka lebih baik kalau kau tak pernah merasakan cinta itu." (hal. 48)

Secara keseluruhan, aku suka dengan kisah dan konflik yang diangkat pada novelet ini. Bukunya memang tipis, tapi ceritanya benar-benar pas dan berkesan bagi aku.

Seperti yang aku bilang sebelumnya, ketika baca blurb-nya aku sempat mengira novelet ini akan bercerita tentang romansa dewasa antara tokohnya. Tapi, perkiraanku salah. Buku ini bukan buku romance biasa. Aku dibuat merinding sekaligus tercengang dengan konflik yang tidak aku duga akan hadir di buku ini.

Cara Penulis menggunakan sudut pandang dari 'sesuatu' yang sangat jarang digunakan penulis lain, sempat membuat aku menebak-nebak tentang sosok si 'Aku' ini. Dan ketika aku berhasil menebak, cerita lalu berjalan menjadi menegangkan.

Selain itu, cara penulis menggambarkan tiap adegannya pun berhasil masuk di imajinasi aku. Terutama saat adegan menjelang bab akhir. Aku ikut berdebar dan merinding saat bacanya. Hingga ketika cerita berakhir, aku sempat tercengang yang membuat aku susah lepas dari buku ini.

Dan setelah membaca novelet ini, menurutku pantas saja novelet ini memenangkan Event Lomba Menulis Novelet Penerbit Loka Media 2017.

Buku ini cocok untuk kamu yang suka dengan kisah romance tidak biasa yang memiliki nuansa menegangkan di dalamnya. Tapi tentunya harus sudah dewasa yah.
 

No comments:

Post a Comment