Thursday, August 9, 2018

# Fiksi # Gagasmedia

Love Catcher by Riawani Elyta

 Love Catcher by Riawani Elyta

📓 Judul Buku     : Love Catcher 
📓 Penulis            : Riawani Elyta
📓 Penerbit          : Gagasmedia
📓 Tebal               : 320 Halaman
📓 Tahun Terbit  : Oktober 2017
📓 My Rating      : Click Here

Blurb :
Tidak ada yang abadi di dunia ini. Tidak juga kesetiaan. Benarkah?
Azizi dan Gaby sepenuhnya mengerti, mereka tak bisa saling melepaskan. Terlebih, setelah segala harap tumbuh di antara keduanya, mereka tak yakin bisa jauh terpisahkan. Namun, kini keinginan untuk terus bersama tak lagi sejalan dengan kenyataan. Mereka harus memilih.
Love Catcher mengisahkan sepasang kekasih yang telah memutuskan untuk hidup bersama selamanya. Namun, pilihan lain datang kepada mereka. Meski awalnya terlihat biasa, pilihan lain itu mengubah segalanya. Kisah mereka tak lagi sama. Mampukah janji menghapus segala ragu? Ataukah mereka harus menyerah pada rasa yang sudah telanjur berbeda?

Review :
 Love Catcher by Riawani Elyta
Sejak awal, aku sudah tertarik dengan buku ini setelah baca blurb-nya. Aku penasaran juga dengan kisah Azizi dan Gaby yang harus membuat keputusan penting sebelum rencana pernikahan mereka. Lalu, bagaimana dengan konfliknya?

📓 Isi Cerita dan Konflik :
"Katanya, kalau kita siap menikah, berarti harus siap dengan semua konsekuensi. Termasuk konsekuensi untuk mendampingi pasangan kita di mana pun berada, atau memilih untuk hidup berjauhan." (hal. 22)

Kisah Love Catcher dibuka dengan menceritakan dua sosok perempuan yang bertemu di sebuah kafe. Pertemuan yang mengarah pada kisah salah satu dari mereka, yaitu Gabriella atau Gaby, karakter utama novel ini.

Gaby diceritakan memiliki sebuah kafe dengan menu aneka olahan cokelat. Ia juga memiliki kekasih bernama Azizi atau Zee. Mereka berencana akan menikah. Gaby sampai saat itu yakin untuk menikahi Zee. Hingga muncul satu masalah yang membuat Gaby harus memilih di antara pilihan yang diberikan Zee padanya sebelum mereka menikah. Masalah yang tentunya akan menjadi lebih berat setelah mereka menikah jika tidak dibicarakan dari sekarang.

"Jadi keputusan akhirnya tetap harus aku yang mengalah! Begitu, kan, Zee? Aku yang harus memilih antara mengorbankan Chocolieta, keinginan Mama atau keinginanku sendiri!" (hal. 102)

Untuk konflik utama novel ini adalah konflik yang dihadapi Gaby. Gaby dihadapi pada pilihan sulit yang diberikan Zee padanya. Tentu saja sulit karena Gaby harus memilih mengikuti Zee ke luar kota setelah mereka menikah atau tetap menemani Mama dan menjalani hubungan jarak jauh dengan Zee setelah mereka menikah. Apalagi Gaby memiliki kafe Chocolieta yang juga harus diperhatikannya.

"Jangan pernah tinggalkan Mama ya, By. Temani Mama sampai rindu dan sunyi akhirnya merenggut usia Mama di rumah ini." (hal. 21)


Dan seakan masalah itu belum lengkap, tiba-tiba hadir sosok lelaki bernama Mirza yang membantunya karena insiden di sebuah Mall. Insiden yang membuat Gaby terpaksa berhutang pada lelaki yang ternyata punya rencana untuknya. Rencana yang berhubungan dengan hal yang disukai Gaby, yaitu cokelat.

"Utangmu kuanggap lunas, kalau rencana ini deal." (hal. 95)

Lalu, bagaimana Gaby menghadapi masalahnya sendiri yang kemudian ditambah dengan kedatangan sosok lelaki tampan yang memiliki kesukaan yang sama dengannya di tengah konfliknya dengan Zee?

"Kamu pernah menyadari nggak, kalau ternyata kita belum cukup mengenal satu sama lain? Aku belum benar-benar memahami siapa kamu dan kamu pun demikian? Lalu, apakah itu nggak membuatmu khawatir kalau ternyata kita... kita sebenarnya belum benar-benar siap untuk menikah?" (hal. 173)

Tidak hanya permasalahan rencana pernikahannya dengan Zee yang selalu tersendat, apalagi dengan hadirnya Mirza di tengah mereka, Gaby juga punya konflik keluarga yang membuat ia kian jatuh pada emosi batinnya.

"Memangnya lo nggak menyadari ya, Ry, kalau Mama nggak hanya kangen sama Ghea tetapi juga sama lo? Setiap kali lo pulang, dia pasti terlihat lebih bahagia, juga lebih... hidup!" (hal. 178)

Lalu bagaimana hubungan Gaby dan Zee di tengah intense-nya pertemuan Gaby dengan Mirza karena urusan bisnis mereka? Siapa yang akan Gaby pilih ketika pada akhirnya ia membuat satu keputusan penting? 

Komentar aku : 
Aku langsung suka dengan tulisan Penulis sejak bab awal. Karena aku dibawa untuk menebak dari dua sosok perempuan itu, yang mana Gaby? Dan siapa sosok perempuan yang satu lagi? Sosok yang digambarkan seperti memiliki memar pada wajahnya yang ditutupi make up tebal. Sampai kemudian aku dibawa mengenal masa lalu dari sosok Gaby. Dan ini awal cerita yang menarik!
Adegan-adegan ketika Gaby menghadapi Zee ketika lelaki itu menyerahkan semua keputusan padanya itu berhasil mengaduk perasaan aku juga. Aku bisa merasakan emosi Gaby yang dilema. Ia sayang Zee, tapi ia juga sayang Mamanya. Apalagi Mama sedang sakit. Dan keputusan itu sulit baginya. Haruskah ia mengikuti perasaannya? Atau tetap menuruti keinginan Mama?
Konflik batin yang dialami Gaby begitu terasa karena Penulis menggambarkannya dengan baik. Aku bisa merasakan apa yang Gaby rasakan. Dan aku mungkin akan seperti Gaby jika dihadapkan pada pilihan penting seperti itu.
Dibalik konflik yang sempat membuat aku bingung tentang apa pilihan Gaby, yang pasti, novel ini memiliki ending yang begitu manis dan hangat buat aku.
 
📓 Karakter :
 Love Catcher by Riawani Elyta
 
Untuk karakternya sendiri, semua karakternya kuat dan memiliki pesona sendiri. Dari mulai Gaby yang mandiri, sangat sayang pada Mamanya, juga setia menjaga ikatannya dengan Azizi di tengah rasa bimbang tentang keputusannya, meskipun mendadak hadir seorang Mirza. Ia juga tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
Azizi, kekasih Gaby, rasa perhatiannya pada Gaby membuat aku terpesona pada karakter ini. Di awal cerita, Azizi sempat digambarkan sebagai sosok yang egois karena seolah tidak memberikan Gaby pilihan yang mudah. Tapi, pada akhirnya, aku bisa merasakan kalau ia juga sosok yang pengertian dengan tidak memberi tekanan pada Gaby yang masih bimbang pada keputusannya.

Mirza, sosok lelaki yang tiba-tba datang di tengah konflik Gaby dan Azizi. Lelaki yang memiliki kesukaan yang sama dengan Gaby ini juga memiliki pesonanya sendiri. Ia seolah bisa membuat segala sesuatunya terlihat mudah. Ia juga dewasa
Pada akhirnya, setelah mengenal kedua karakter laki-laki yang punya pesona tersendiri ini. Aku berpikir tentu saja Gaby bisa jatuh cinta pada keduanya. Hingga aku berkali-kali menebak tentang akhir kisah ini Gaby akan bersama siapa. Dan ending-nya tentu begitu manis dan hangat yang membuat aku semakin jatuh cinta pada novel ini.
 
Kesimpulan :
 Love Catcher by Riawani Elyta
"Bahwa cinta itu nggak pernah memaksakan kehendaknya, sama juga seperti air, cinta pun memiliki muaranya, yaitu keikhlasan." (hal. 159)

"... Mereka berdua -- orang-orang yang menghormati arti cinta dan kesetiaan, juga kejujuran, memang pantas diberkahi dengan ending kebahagiaan." (hal. 312)

Aku suka dengan cara Penulis menggambarkan emosi dan konflik batin yang dirasakan Gaby. Karena bagi aku hal ini penting. Sebab aku jadi bisa merasakan apa yang Gaby rasakan. Hingga mengikuti jalan ceritanya pun terasa menyenangkan.
Selain itu, ketika awal baca blurb-nya, aku sempat mengira kisah novel ini akan memiliki konflik seputar romansa antar karakter utamanya, yaitu Gaby dan Zee. Konflik tentang rencana pernikahan mereka. Tapi ternyata setelah aku baca novel ini, konfliknya lebih dari itu. Ada konflik keluarga juga yang justru jadi salah satu penyebab konflik hubungan Gaby dan Zee. 
Kisah Gaby yang memiliki latar keluarga broken home, membuat ia harus mengambil keputusan penting sebelum pernikahannya dengan Zee terlaksana. Belum lagi di tengah itu semua, hadir sosok Mirza yang memiliki ketertarikan yang sama soal cokelat dengannya. Dan kembali lagi di sini betapa pentingnya kejujuran pada sebuah hubungan. Karena jika hubungan dimulai dan diiringi dengan kejujuran, segala sesuatunya pasti akan terasa indah pada akhirnya.

Novel ini cocok untuk kamu yang suka membaca novel Romance, ditambah dengan karakter perempuan yang mandiri, serta karakter laki-laki yang penuh pesona. Sehingga kamu tidak akan bosan membacanya.

No comments:

Post a Comment